Karangan : Lina Hanifah
Sebuah
keluarga kecil sedang berkumpul untuk sarapan bersama, sang Ibu sudah
menyiapkan beberapa hidangan makanan diatas meja untuk kedua anaknya yaitu
Cathrine dan Lina.
“Cathrine, Lina
cepat turun sayang, mari kita sarapan” teriak sang Ibu dari dapur
“Baik bu, tunggu
sebentar” teriak Lina dari kamar
“Tidak bu, aku
langsung saja berangkat sekolah saja” tolak Cathrine
Mereka berdua
segera keluar dari kamar.
“Jangan begitu,
makan dulu nanti kamu sakit” tutur sang Ibu pada Cathrine
“Baiklah” jawab
Cathrine terpaksa menuruti Ibunya
Dan mereka segra
melahap makannanya dengan santai. Di sela-sela makan Lina berbicara
“Bu, nanti bekalku
jangan dikasih sambal” pinta Lina
“Iya, Ibu
mengerti” Ibu mengangguk
“Apa Ibu sudah
membelikanku tempat makan Doraemon yang baru?” tanya Lina
“Belum sayang, Ibu
lupa beok saja”
“Jangan besok bu,
aku maunya nanti. Jadi bisa aku bawa besok sekolah,ya..ya..” rengek Lina pada
sang Ibu dengan manja
“Halah...anak gitu
aja dimanjain..ish” ketus Cathrine
“Jangan gitu dong
kak, kalau kakak mau minta aja sama Ibu”
“Nggak, kakak gak
butuh!” jawab Cathrine sewot
“Udah-udah jangan
ribut, Lina nanti ibu belikan buat kamu dan kamu Cathrine jangan keras dengan adikmu”
tutur Ibu
“Tuh kan.. Lina
aja yang dimanjain, sudalah” bentak Cathrine dengan menggebrak meja dan pergi
dari tempat duduknya.
“Kakak mau
kemana?” tanya Lina
“Ya sekolah, mau
kemana lagi”
“Selesaikan
makanmu dulu sayang” Teriak Ibu
“Nggak!” Tolak Cathrine
dan keluar dari rumah
“Ya sudah bu, aku
berangkat dulu” pamit Lina
“Habiskan dulu
makanannya”
“Tidak bu, aku
harus menyusul kakak” Tolak Lina
“Ini bekalmu, oh ya
bekal kakakmu juga”
“Iya,
Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
jawab Ibu tersenyum
Sebenarnya dalam
hati Ibu sangat sedih, karena ia mempunyai anak yang mempunyai sifat berbeda.
Ia ingin anaknya Cathrine menjadi anak yang baik maka dari itu Ibu selalu baik
dengan Cathrine dan tidak pernah membentak. Sang ibu hanya pura-pura tegar
didepan anaknya tapi ia sebenarnya rapuh. Semenjak ditinggal suaminya Pak
Rokhman meninggal, Ibu Nurul sendiri yang merawat mereka berdua dengan mencari
nafkah bekerja di Restorant dengan
penghasilan yang cukup tinggi. Ia bersyukur karena masih bisa mencukupi kebutuhan
keluarganya setiap hari.
***
“Kakak...tunggu
aku” panggil Lina dari belakang mengejar kakaknya
“Sudah sana jangan
ikutin gue” Usir Cathrine
“Tapi... ini bekal
kakak” Lina memberi dengan senyum
“Oh” jawab
Cathrine singkat dan mengambilnya dengan kasar.
“Brakkk” Tiba-tiba makanan itu dibuang begitu saja dihadapan adiknya.
Melihat itu, adiknya
tidak menyangka betapa teganya sang kakak membuang makanan itu dengan sia-sia
yang telah dibuat oleh ibunya.
Dari jauh terlihat
seorang perempuan, itu Novi sahabat Lina di sekolahnya. Ia melihat sesuatu yang
tidak enank dipandang dan ia segera menghampirinya.
“Ada apa ini?”
tanya Novi kaget melihat kejadian itu
“Apa yang kakak
lakuin? Kakak nggak menghargai semua usaha Ibu..hiks..hiks” Lina memungut
makanan itu dengan menangis
“Hey..anak manja!
Usap air matamu itu. Lihat! Malu dilihat orang” ucap Cathrine dengan bersedekap
dan meninggalkan sang adik
Novi merasa iba
dengan Lina, ia segera menolongnya dan membantu Lina berdiri dari posisinya.
“Sudah Lina jangan
menangis, ayo kita berangkat sekolah ini sudah siang” Ucap Novi dengan
Menghapus air mata Lina dengan tersenyum
“Sebentar” cegah
Lina
Lina mengambil tas
plastik dari dalam tasnya dan ia memasukkan bekal makan yang habis dibuang
kakaknya itu kedalam tasnya untuk dibawa pulang.
Dan mereka segera
berangkat bersama.
***
{Di Sekolah}
Cathrine duduk-duduk di balkon sekolah lantai 3
“Heey...Broo”
panggil seorang perempuan itu Afri dan Yuni teman Cathrine
“Eh loh berdua..
ada apa?” jawab Cathrine dengan memainkan ponselnya
“Ngapain muka loh
pagi-pagi udah cemberut? Kek orang banyak utang aja” Tanya Afri
“Nggak papa, gue
lagi badmood aja”
“Oh gitu rupanya,
gimana kalo nanti pulang sekolah kita shopping?” Usul Yuni
“Hah? Shopping?
Boleh juga ide loh” jawab Cathrine dengan menaikkan sebelah alisnya
“Tapi gue lagi
krisis uang” lanjut Cathrine
“Udah.. pinjem aja
uang adik loh, biasanya kan adik loh banyak nyimpen uang” Afri mencoba
menghasut
“Oh ya.. pinter
juga loh, gue pakek pura-pura buat sesuatu yang mendesak! Tumben loh otak ayam
bisa mikir hahahahaha” Jawab Cathrine dengan tertawa terbahak-bahak
“Cukup... berhenti
menghina gue” Teriak Afri
“Hahahaha...
kenapa emang? Itu kan lucu” Yuni mengelak pernyataan itu
“Bodoh, itu tidak
lucu” Afri menjitak kepala Yuni
“Aduh.. sakit
bodoh” Yuni memegang kepalanya yang sakit itu
“Sudah, Sudah
berhenti!” teriak Cathrine
“Tau tuh, mending
gue masuk kelas!” Afri meninggalkan mereka berdua
“Ngapain masuk?”
tanya Yuni polos
“Ini udah bel
bodoh” Ucap Cathrine dan meninggalkan Yuni juga
“Benarkah?”
kemudian Yuni mengikuti Cathrine yang duluan sudah pergi
***
Bel istirahat
berbunyi. Di kelas Lina dan Novi
“Lin, kamu bawa
bekal makanan?” Tanya Novi
“Iya”
“Ayo, kita makan
di kantin” ajak Novi
“Oke”
Lekas itu, mereka
berdua pergi ke kantin. Dan mereka memakan bekal makanannya di kantin.
“Lin?” Panggil
Novi
“Apa”
“Tadi..emm..tidak
tidak.. apa kamu tidak apa-apa sekarang?”
“Iya aku gak papa
kok, kenapa?”
“Aku tadi
melihatmu bertengkar dengan kakakmu, ada masalah apa?”
“Nggak, Cuma
masalah kecil kok”
“Masalah kecil
gimana, tadi kakakmu keterlaluan banget sama kamu”
“Nggak papa Nov,
kakakku cuma lagi emosi aja tadi”
“Emm.. kalo ada
masalah cerita yah, aku kan sahabatmu”
“Iya, aku bakal
cerita kok”
Tiba-tiba Cathrine
kakak Lina dan teman-teman Cathrine yaitu Afri dan Yuni datang.
“Lin, kakak kamu
datang tuh?” ucap Novi
“Mana?” Tengok
Lina kebelakang “Oh..Ada apa kak?” Tanya
Lina
“Kamu ada uang
gak?
“Ada, tapi buat
bayar SPP kak”
“Kakak boleh
pinjam sebentar?”
“Buat apa kak?
Uang itu baru kemarin dikasih sama ibu”
“Ada sesuatu yang
mendesak kakak butuh uangnya sekarang. Halahh.. udah bawa sini” Paksa Catrine
“Sebentar kak,
Lina ambil dulu dikelas. Nov nitip makanan ku sebentar ya”
“iya” jawab Novi
“Udah sana cepat”
teriak Cathrine
“Tau.. lama banget
sih” oceh Yuni
Beberapa saat
kemudian, Lina datang membawa uangnya
“Ini kak” Lina
menyodorkan uangnya
“Lama banget sih”
Cathrine menyahutnya dengan kasar
“Ayo, cabut” ajak
Afri dan Yuni
Mereka bertiga
pergi dan meninggalkan Lina dan Novi
“Lina, kenapa tadi
kamu kasih uangnya? Itu kan buat bayar SPP” tanya Novi
“Nggak papa,
lagian kakakku butuh mendesak, nanti aku minta ibuku lagi”
“Aduh Lina kamu
baik banget sih, yaudah kamu sabar aja”
“He’em” jawab Lina
tersenyum.
Dan mereka
melanjutkan makan mereka.
***
Bel berbunyi
pulang sekolah, mereka Cathrine, Yuni dan Afri bersenang-senang untuk shopping.
Sehabis belanja puas mereka segera pulang.
“Yun, nanti pulang
sama gue ya?” tawar Cathrine
“Iya, biar Afri
dijemput sama pacarnya haha”
“Itu lebih bagus,
biar nggak ngerepotin nganterin yang rumahnya jauh itu” Ucap Cathrine
“Hey..hey.. Nggak nggak, aku pulang sama kalian aja! Dia lagi
ada jam kuliah”
“Yaudah terserah,
loh yang bayar bensinnya” Ucap Yuni
“Beres kalau itu”
Mereka segera
pulang menaiki mobil Yuni. Yuni mengantarkan Afri yang ruamhnya jauh dulu baru
mengantarkan Cathrine.
{Rumah Cathrine}
“Assalamualaikum”
Ucap Cathrine
“Waalaikumsalam,
kamu dari mana sayang” tanya Ibu
“Dari mana aja”
Jawab Cathrine sewot
“Itu barang siapa
yang kamu bawa?”
“ini milikku”
“Apa kamu habis
belanja? Pakai uang siapa kamu nak?”
“Uang Lina”
“Apa? Lina? Adik
kamu mana punya uang sebanyak itu?
“Uang SPP, udah ah
banyak bacot” Teriak Cathrine
“Astagfirullah,
sayang itu uang buat bayar sekolah adik kamu, kenapa kamu malah buat belanja
sebanyak itu?” Ucap Ibu panjang lebar
“Sudahlah,
minggir” Teriak Cathrine dengan mendorong ibunya kasar sehingga sang Ibu jatuh
kebawah dan kepala Ibu terbentur tembok dengan keras
Dari dalam kamar,
Lina mendengar keributan diluar, Lina segera keluar dan menghampiri keributan
itu.
“Astagfirullah,
Ibu?” Teriak Lina menghampiri Ibu
Cathrine
tercengang melihatnya, sang Ibu pingsan karna ulahnya yang kasar itu.
“Ibuuu!” Cathrine
memanggil Ibunya dengan mulut yang menganga
“Ibu, bangun Ibu,
ayo bangun” teriak Lina dengan mengguncang badan sang ibu
“Ibu bangun,
maafin Cathrine Ibu, Cat nggak sengaja!” Ucap Cathrine dengan menangis kencang
“Kak, cepat bawa
ibu ke rumah sakit”
“Iya, ayo cepat
panggil taxi”
“Sebentar, kak”
Lina segera
memanggil taxi, dan mereka segera membawa ibunya kerumah sakit
***
{Rumah Sakit}
Sang Ibu segera
ditangani Dokter, sedangkan Cathrine dan Lina menunggu di koridor rumah sakit
di tempat tunggu.
“Kakak, sudah
jangan menangis” Ucap Lina
“Ini salah kakak,
maafin kakak lin, kakak yang buat ibu begini” Jawab Cathrine dengan masih
menangis terseduh-sedut
Lina memeluk sang
kakak dan juga menangis “iya kak, Lina nggak papa Lina maafin, Ibu pasti sembuh
kok” Ucap Lina dengan mengusap bahu sang kakak
Tiba-tiba Novi
sahabat Lina datang ke rumah sakit, Lina memang sudah menghubungi Novi waktu
dia di taxi mengantarkan Ibunya, dan Afri juga Yuni mereka datang juga ke rumah
sakit.
“Lin, bagaimana
bisa terjadi Ibumu masuk rumah sakit?” tanya Novi
“Cuma kecelakaan
kecil kok”
“Bagaimana keadaannya
sekarang?” Tanya Novi lagi
“Aku belum tau”
Lina menundukkan kepalanya dan Novi duduk disampingnya
“Sabar ya Lin”
Ucap Novi dengan mengusap bahunya
“Cathrine? Kamu
nggak papa?” tanya Yuni
“Nggak papa
gimana, dia lagi ada musibah sekarang” Jawab Afri geregetan
“Oh salah nanya”
Jawab Yuni meringis
“Kalian kenapa
disini” tanya Cathrine
“Kita tadi denger
dari Novi adik kelas kalau Ibumu masuk rumah sakit, mangkannya kita berdua langsung
kesini” Jawab Afri
“Iya Cat, kamu
yang sabar ya, kita doa aja biar Ibumu nggak apa-apa”
“Iya, makasih”
Tiba-tiba sang
Dokter datang.
“Dok, bagaimana
keadaan Ibu saya?” Tanya Lina
“Ibu kamu sudah
sadar, kalian boleh masuk sekarang”
“Makasih Dok” Ucap
Cathrine
Mereka semua
segera masuk kedalam.
“Ibu, ibu nggak
papa?” Tanya Cathrine dengan memegang erat tangan Ibu
“Cathrine, Lina!
Ibu nggak papa” Jawab Ibu senyum
“Ibu , untung Ibu
nggak papa”
“Bu, maafin
Cathrine ya bu, tadi cathrine nggak sengaja ngedorong ibu”
“Iya ibu maafin”
“Cathrine janji
bakal jadi anak yang baik, dan menjaga Ibu sama seperti Ibu menjaga Cathrine
waktu kecil, maafin Cathrine” Cathrine minta maaf dengan tulus
Mereka yang ada
disana tersenyum mendengar ucapan Cathrine termasuk Ibu dan Lina
“Iya Cathrine, Ibu
sayang sama Cathrine”
“Adik, maafin
kakak juga yah, kakak selama ini udah kasar sama kamu” Ucap Cathrine memandang
Lina
“Iya kak, Lina
udah maafin kok”
Dan mereka bertiga
Ibu,Cathrine dan Lina berpelukan.
“Emm.. so sweet
sekali” Ucap Yuni dengan menaruh kedua tangannya di pipi
“Sssstt, ini
sangat mengharukan” Ucap Afri mengelap ingusnya
Novi yang
melihatnya juga ikut tersenyum bahagia.
~END~
Fb : Lina Hanifah
IG : linahanifah26